BIREUEN – Dosen Universitas Islam Aceh (UIA) Hendri Julian MEd kembali dipercayai menjadi narasumber dalam kegiatan Pendidikan Kader Ulama (PKU) Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kabupaten Bireuen yang berlangsung Selasa, 20 Mei 2025 di Wisma Bireuen Jaya.
Hendri Julian kembali menunjukkan kiprahnya di tengah masyarakat dengan menjadi pemateri seputar tafsir dan ilmu tafsir kepada calon ulama-ulama muda di Bireuen.
Dalam paparan materinya, Hendri memaparkan keterkaitan yang erat antara bahasa Arab, ilmu qira’at, dan corak penulisan tafsir para ulama dalam sejarah keilmuan Islam.
“Penguasaan bahasa Arab dan pemahaman terhadap berbagai qira’at Al-Qur’an menjadi fondasi penting dalam menafsirkan ayat-ayat suci secara benar dan bertanggung jawab,” sebut dosen yang juga Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Arab UIA tersebut.
Lebih lanjut, ia menguraikan berbagai corak tafsir yang berkembang dalam tradisi Islam, seperti Tafsir bil Ma’tsur yang berbasis riwayat, seperti dalam Tafsir al-Thabari, Tafsir bir Ra’yi yang rasional, seperti dalam Tafsir al-Razi, Tafsir Fiqhi yang menitikberatkan pada aspek hukum, seperti dalam Tafsir al-Qurthubi, dan Tafsir Isyari yang bersifat sufistik, seperti dalam Tafsir Imam al-Qusyairi.
Hendri juga menekankan bahwa mengenali corak-corak ini penting agar para calon ulama dapat memahami pendekatan yang digunakan dalam menafsirkan Al-Qur’an, serta menghindari kekeliruan dalam penafsiran yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip ilmiah dan keislaman.
“Adanya pertemuan ini merupakan bagian dari ikhtiar kita bersama untuk mencetak ulama yang tidak hanya paham agama secara tekstual, tetapi juga kontekstual. Ilmu tafsir menjadi salah satu pilar utama dalam membangun pemahaman yang komprehensif terhadap Al-Qur’an,” ungkapnya dalam sesi materi.
PKU MPU Bireuen merupakan program strategis yang bertujuan membina calon-calon ulama muda di Aceh. Kehadiran akademisi dari UIA diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam proses pembinaan tersebut.
UIA terus mendorong para dosennya untuk aktif berkontribusi dalam kegiatan dakwah, pendidikan, dan pembinaan masyarakat di berbagai daerah di Aceh, sejalan dengan visi universitas sebagai pusat keilmuan Islam yang unggul dan berwawasan global.
Belum ada komentar